Jumat, 29 November 2013

PERILAKU KONSUMEN

Pertemuan 11

Pengaruh Individu

Ternyata yang namanya perilaku konsumen, juga terdapat pengaruh individu dalam membeli suatu barang. Pengaruh individu itu sendiri ada karena adanya dorongan dari dalam diri manusia yang dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap suatu barang yang akan di konsumsinya. Hal-hal yang memicu terjadinya pengaruh individu adalah :

1. rasa ingin memiliki
2. hasrat membeli
3. kebiasaan yang sering dilakukan
4. dorongan dari orang lain, keluarga, teman dll
5. budaya dan kebutuhan

point-point diatas merupakan hal yang dapat memicu pengaruh individu dalam memutuskan suatu barang yang akan di beli. Mengapa? Karena rasa ingin memiliki, hasrat membeli, kebiasaan yang sering dilakukan, serta dorongan dari orang lain, keluarga, teman dll, dan budaya serta kebudayaan, hal-hal inilah yang bagi saya/ si penulis yang menyebabkan pengaruh individu itu berasal.

1. rasa ingin memiliki

setiap menusia sudah terlahir sebagai makhluk yang memiliki pikiran, nafsu serta keinginan. Termasuk keinginan terhadap suatu barang namun, ketika barang yang yang ingin dimiliknya itu sudah ditangan, pasti akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi si manusia itu sendiri, tetapi lama kelamaan, akan adanya timbul rasa kebosanan karena barang itu telah ia ketahui sebagaimana fungsi barang itu dapat dipergunakan, contohnya saja handphone blackberry, semua orang indonesia, pada awalnya ingin memiliki handphone blackberry/smartphone ini, tetapi, ketika mereka sudah memiliki barang tersebut pastilah akan timbul tingkat kebosanan, karena sudah mengetahui segala kelemahan dan kelebihan dari handphone blackberry tersebut. Hanya awalnya saja yang seperti rasa ingin memiliki itu yang dapat mempengaruhi perilaku individu dalam memilih barang yang akan dibelinya.

2. Hasrat membeli

hasrat membeli seseorang dapat juga menjadi faktor dalam pengaruh individu. Karena dengan adanya hasrat ingin membeli, produsen akan untung, karena barangnya terjual. Lalu bagaimana dengan si konsumen? Konsumen pasti juga akan mendapatkan kepuasan tersendiri ketika ia berhasil memenuhi hasrat membelinya dengan membeli sebuah barang yang ia senangi. Tetapi hasrat membeli ini dapat menimbulkan dampak yang buruk apabila, hasrat ini terlalu berlebihan, seperti seseorang yang kecanduan, apa-apa ingin ssemuanya dibeli, jika tidak ia akan sakit, atau menangis histeris, itulah dampak negatif yang dapat terjadi apabila pihak konsumen terlalu berlebihan menanggapi sikapnya sendiri, yaitu hasrat membelinya selalu saja dituruti, ketika ia belum terlalu berlebihan menginginkan suatu barang.

3. Kebiasaan yang sering dilakukan

seseorang akan selalu terbiasa dengan perilaku membeli dan membeli semua barang yang dia inginkan. Boleh saja kita membeli sesuatu yang kiranya dapat memberikan manfaat bagi kita, tetapi hal tersebut harus diukur dari segi kemampuan kita untuk memfasalitasi produk yang kita inginkan, melihat bajet uang kita, apakah cukup atau tidak. Tetapi kebiasaan orang-orang tidak melihatnya demikian, karena adanya fasilitas bantuan dengan credit card, mereka seenaknya saja membeli barang-barang ini itu sesuai kesuakaan mereka. Dan ketika jatuh tempo pembayaran, mereka tidak memiliki uang. Dan hal tersebutlah yang dapat menyiksa si konsumen karena kebiasaan yang sering dilakukan. Karena kebiasaan yang sering berbelanja tanpa batas ukuran yang jelas, hal terseut dapat merugikan diri konsumen sendiri. Oleh karenanya sebaiknya kita sebagai konsumen, harus bisa mengatur pengeluaran dan melihat kesanggupan kita untuk membayar apa yang kita inginkan agar tidak merugikan diri sendiri, serta dapat mengurangi kebiasaan berbelanja yang teralalu sering dilakukan sehingga hal tersebut menjadi sikap dan akhirnya menjadi kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan kerugian diri kita sendiri.

4. Dorongan dari orang lain, keluarga, teman dll

pengaruh individu juga timbul tidak hanya dari dalam diri sendiri begitu saja, pastilah ada pihak-pihak lain yang dapt berperan mempengaruhi si konsumen. Contohnya saja dari pihak teman yang paling mudah apabila salah satu orang itu dipengaruhi, karena melalui teman adalah hal yang biasanya paling efektif terjadi dalam hal apapun. Termasuk dalam hal membeli. Ketika salah satu teman kita sedang berjualan barang-barang apapun, pastilah kita ditawarkan dengan berbagai macam barang-barang jualannya, dan otomatis teman akan mencoba merayu dan mengahasut kita dengan perlahan demi perlahan agar kita mau membeli barang yang ia tawarkan. Kemudian keluarga, biasanya pengaruh individu yang berasal dari keluarga itu, karena kebutuhan yang memang harus dipenuhi, namun ada juga yang kurang berguna untuk dibeli. Tetapi hal tersebut adalah hal yang memang benar-benar dibutuhkan, sehingga si keluarga tersebut dapat mempengaruhi perilaku seorang individu untuk membeli suatu barang yang memang dibutuhkan. Kemudian orang lain, nah pengaruh dari orang lain ini tergantung dari kemantapan dari seorang pribadi itu sendiri. Ada seorang individu yang gampang dipengaruhi, ada yang tidak gampang untuk dipengaruhi. Terkadang karena sikap kehati-hatian dari konsumen terhadap orang lain itu sangat besar, karena semakin banyaknya tingkat kejahatan yang terjadi di negar indonesia. Sehingga konsumen pastinya akan mencoba berfikir dua kali ketika ia ditawarkan suatu barang-barang yang mungkin mereka minati.

 SUMBER:

 http://putrisardyoriza.blog.com/2012/11/02/pengaruh-individu/
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar