Pertemuan 11
Pengaruh Individu
Ternyata yang namanya perilaku konsumen, juga terdapat
pengaruh individu dalam membeli suatu barang. Pengaruh individu itu
sendiri ada karena adanya dorongan dari dalam diri manusia yang dapat
menimbulkan minat beli konsumen terhadap suatu barang yang akan di
konsumsinya. Hal-hal yang memicu terjadinya pengaruh individu adalah :
1. rasa ingin memiliki
2. hasrat membeli
3. kebiasaan yang sering dilakukan
4. dorongan dari orang lain, keluarga, teman dll
5. budaya dan kebutuhan
point-point diatas merupakan hal yang dapat memicu pengaruh individu
dalam memutuskan suatu barang yang akan di beli. Mengapa? Karena rasa
ingin memiliki, hasrat membeli, kebiasaan yang sering dilakukan, serta
dorongan dari orang lain, keluarga, teman dll, dan budaya serta
kebudayaan, hal-hal inilah yang bagi saya/ si penulis yang menyebabkan
pengaruh individu itu berasal.
1. rasa ingin memiliki
setiap menusia sudah terlahir sebagai makhluk yang memiliki pikiran,
nafsu serta keinginan. Termasuk keinginan terhadap suatu barang namun,
ketika barang yang yang ingin dimiliknya itu sudah ditangan, pasti akan
menimbulkan kepuasan tersendiri bagi si manusia itu sendiri, tetapi lama
kelamaan, akan adanya timbul rasa kebosanan karena barang itu telah ia
ketahui sebagaimana fungsi barang itu dapat dipergunakan, contohnya saja
handphone blackberry, semua orang indonesia, pada awalnya ingin
memiliki handphone blackberry/smartphone ini, tetapi, ketika mereka
sudah memiliki barang tersebut pastilah akan timbul tingkat kebosanan,
karena sudah mengetahui segala kelemahan dan kelebihan dari handphone
blackberry tersebut. Hanya awalnya saja yang seperti rasa ingin memiliki
itu yang dapat mempengaruhi perilaku individu dalam memilih barang yang
akan dibelinya.
2. Hasrat membeli
hasrat membeli seseorang dapat juga menjadi faktor dalam pengaruh
individu. Karena dengan adanya hasrat ingin membeli, produsen akan
untung, karena barangnya terjual. Lalu bagaimana dengan si konsumen?
Konsumen pasti juga akan mendapatkan kepuasan tersendiri ketika ia
berhasil memenuhi hasrat membelinya dengan membeli sebuah barang yang ia
senangi. Tetapi hasrat membeli ini dapat menimbulkan dampak yang buruk
apabila, hasrat ini terlalu berlebihan, seperti seseorang yang
kecanduan, apa-apa ingin ssemuanya dibeli, jika tidak ia akan sakit,
atau menangis histeris, itulah dampak negatif yang dapat terjadi apabila
pihak konsumen terlalu berlebihan menanggapi sikapnya sendiri, yaitu
hasrat membelinya selalu saja dituruti, ketika ia belum terlalu
berlebihan menginginkan suatu barang.
3. Kebiasaan yang sering dilakukan
seseorang akan selalu terbiasa dengan perilaku membeli dan membeli semua
barang yang dia inginkan. Boleh saja kita membeli sesuatu yang kiranya
dapat memberikan manfaat bagi kita, tetapi hal tersebut harus diukur
dari segi kemampuan kita untuk memfasalitasi produk yang kita inginkan,
melihat bajet uang kita, apakah cukup atau tidak. Tetapi kebiasaan
orang-orang tidak melihatnya demikian, karena adanya fasilitas bantuan
dengan credit card, mereka seenaknya saja membeli barang-barang ini itu
sesuai kesuakaan mereka. Dan ketika jatuh tempo pembayaran, mereka tidak
memiliki uang. Dan hal tersebutlah yang dapat menyiksa si konsumen
karena kebiasaan yang sering dilakukan. Karena kebiasaan yang sering
berbelanja tanpa batas ukuran yang jelas, hal terseut dapat merugikan
diri konsumen sendiri. Oleh karenanya sebaiknya kita sebagai konsumen,
harus bisa mengatur pengeluaran dan melihat kesanggupan kita untuk
membayar apa yang kita inginkan agar tidak merugikan diri sendiri, serta
dapat mengurangi kebiasaan berbelanja yang teralalu sering dilakukan
sehingga hal tersebut menjadi sikap dan akhirnya menjadi kebiasaan buruk
yang dapat menimbulkan kerugian diri kita sendiri.
4. Dorongan dari orang lain, keluarga, teman dll
pengaruh individu juga timbul tidak hanya dari dalam diri sendiri begitu
saja, pastilah ada pihak-pihak lain yang dapt berperan mempengaruhi si
konsumen. Contohnya saja dari pihak teman yang paling mudah apabila
salah satu orang itu dipengaruhi, karena melalui teman adalah hal yang
biasanya paling efektif terjadi dalam hal apapun. Termasuk dalam hal
membeli. Ketika salah satu teman kita sedang berjualan barang-barang
apapun, pastilah kita ditawarkan dengan berbagai macam barang-barang
jualannya, dan otomatis teman akan mencoba merayu dan mengahasut kita
dengan perlahan demi perlahan agar kita mau membeli barang yang ia
tawarkan. Kemudian keluarga, biasanya pengaruh individu yang berasal
dari keluarga itu, karena kebutuhan yang memang harus dipenuhi, namun
ada juga yang kurang berguna untuk dibeli. Tetapi hal tersebut adalah
hal yang memang benar-benar dibutuhkan, sehingga si keluarga tersebut
dapat mempengaruhi perilaku seorang individu untuk membeli suatu barang
yang memang dibutuhkan. Kemudian orang lain, nah pengaruh dari orang
lain ini tergantung dari kemantapan dari seorang pribadi itu sendiri.
Ada seorang individu yang gampang dipengaruhi, ada yang tidak gampang
untuk dipengaruhi. Terkadang karena sikap kehati-hatian dari konsumen
terhadap orang lain itu sangat besar, karena semakin banyaknya tingkat
kejahatan yang terjadi di negar indonesia. Sehingga konsumen pastinya
akan mencoba berfikir dua kali ketika ia ditawarkan suatu barang-barang
yang mungkin mereka minati.
SUMBER:
http://putrisardyoriza.blog.com/2012/11/02/pengaruh-individu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar